Kendala :
1. Guru
- Guru kesulitan mengelola PJJ dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum.
- Waktu pembelajaran berkurang sehingga guru tidak mungkin memenuhi beban jam mengajar.
- Guru kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai mitra di rumah.
- Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung
- jawab lainnya (kerja, urusan rumah, dsb).
- Kesulitan orang tua dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah.
- Siswa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru.
- Peningkatan rasa stress dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.
- Program Guru Berbagi
- Seri Bimtek Daring
- Seri Webinar
- Penyediaan kuota gratis
- Relaksasi BOS & BOP
- Ruang Guru PAUD & Sahabat Keluarga
- ‘’Belajar Dari Rumah” di TVRI
- Belajar di Radio RRI
- Rumah Belajar
- Kerja sama dengan penyedia platform pembelajaran daring
Ancaman putus sekolah
- Anak harus bekerja : Risiko putus sekolah dikarenakan anak “terpaksa” bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah krisis pandemi COVID-19.
- Persepsi orang tua : Banyak orang tua yang tidak bisa melihat peranan sekolah dalam proses belajar mengajar apabila proses pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.
- Kesenjangan capaian belajar : Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi berbeda.
- Risiko “learning loss”: Studi menemukan bahwa pembelajaran di kelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik saat dibandingkan dengan PJJ.
- Kekerasan yang tidak terdeteksi : Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak di kekerasan rumah tanpa terdeteksi oleh guru.
- Risiko eksternal : Ketika anak tidak lagi datang ke sekolah, terdapat peningkatan resiko untuk pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan, dan kehamilan remaja.
- Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
- Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi COVID-19.